SURABAYA – Polrestabes Surabaya tidak hanya menangani masalah hukum, tetapi juga mengurusi gizi anak sekolah lewat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Polisi bahkan memiliki dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Krembangan Selatan Surabaya. Ketika MBG bergulir kemudian muncul persoalan seperti siswa keracunan, menu makanan basi atau kurang layak di beberapa daerah, pengawasan pun diperketat.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfi Sulistiawan turun langsung meninjau dapur SPPG tersebut. Satu per satu ia periksa, mulai kebersihan ruangan, kondisi peralatan, hingga proses pengolahan dan verifikasi makanan sebelum dikirim ke sekolah-sekolah.
Menurut Luthfi, pengecekan ini menjadi bagian dari upaya Polrestabes Surabaya menjaga keamanan pangan yang dikonsumsi anak-anak di wilayahnya. “Kami memastikan seluruh proses di dapur SPPG berjalan sesuai standar higienitas dan keamanan pangan. Setiap makanan yang disajikan harus dalam kondisi steril dan layak konsumsi untuk anak-anak,” kata Luthfi.
Semua peralatan dan bahan makanan, menurut Luthfi, telah melalui proses pengecekan ketat menggunakan sistem food security. Semuanya dipastikan tidak ada kandungan berbahaya seperti nitrit, sianida, atau formalin. “Setiap bahan makanan dan peralatan kami pastikan aman. Semua telah melalui proses sterilisasi, baik sebelum maupun sesudah digunakan, dengan pencucian menggunakan air panas yang mengalir,” tambahnya.
Setiap harinya, dapur SPPG Polrestabes Surabaya memproduksi sekitar 3.119 porsi makanan bergizi, yang kemudian didistribusikan ke 16 sekolah di wilayah Surabaya. Dengan standar kebersihan tinggi ini, dapur SPPG Polrestabes Surabaya menjadi contoh penerapan tata kelola pangan sehat yang konsisten dan profesional. Harapannya makanan dari dapur SPPG Polrestabes Surabaya bisa mendukung tumbuh kembang generasi muda yang sehat dan cerdas.
“Anak-anak adalah masa depan bangsa. Karena itu, kami memastikan setiap porsi makanan yang mereka konsumsi benar-benar aman, bergizi, dan disiapkan dengan penuh tanggung jawab,” ujar dia.
